Minggu, 10 Juli 2011

Resistensi Insulin dan Kanker

Dalam 8th Annual World Congress on Insulin Resistence, Diabetes and Cardiovascular yang berlangsung di Los Angeles, dibahas kaitannya resistensi insulin dan kanker. Peneliti Herdie dalam penelitiannya mengenai activator AMPK dan kanker menjelaskan kanker payudara dan kanker kolorektal yang terutama berkaitan dengan obesitas dan resistensi insulin. Aktivasi AMPK menyebabkan siklus sel dari sel  kanker terhenti sedangkan AMPK berperan menghentikan aktivitas dari rapamycin (mTOR) yang teraktivasi dalam beberapa tumor.Pada kanker payudara, aktivasi AMPK berkurang yang mungkin menjadi mekanisme berkembangnya kanker sehingga dalam penelitian pemberian metformin memberikan benefit yaitu pasien diabetes yang mendapatkan metformin insiden kanker menurun dan metformin  memperlambat berkembangnya kanker pada beberapa model hewan coba. Metformin akan mengaktifkan AMPK hepatik, menurunkan kadar glukosa darah, insulin dan IGF1 sehingga didapatkan efek antikanker.
Peneliti Lorraine Lipscombe (Toronto, Canada) juga mereview adanya kaitan antara diabetes dan kanker dan resistensi insulin, beberapa data uji klinik besar melihat hubungan antara kanker dan diabetes tipe 2, laporan awal adalah dari kanker pankreas yang meningkat pada pasien yang telah terpapar diabetes lama, kanker hepatoselular juga dikaitkan dengan diabetes pada pasien yang tanpa ditemukan dengan risiko hepatitis C dan non alcoholic steatohepatitis cirrosis. Kanker endometrial juga telah lama dikenal berkaitan dengan obesitas serupa dengan meningkatnya produksi estrogen dari jaringan adipose, tetapi pengaruh diabetes tanpa terkait obesitas juga didapatkan pada kanker kolorektal.
Dalam review dari uji klinik pada 75.000 pasien wanita diabetes dengan kelompok kontrol memperlihatkan kasus kanker payudara terdapat 2,85 vs 2,64 per 1000/tahun, terjadi peningkatan 8% terhadap kontrol obesitas dan faktor risiko lainnya. Sehingga diabetes atau segala hal yang berkaitan dengan diabetes nampaknya memberikan kontribusi meningkatnya risiko kanker payudara. Dalam meta-analisis diabetes ini juga ditemukan kaitan diabetes dengan karsinoma liver, pankreas, ginjal dan endometrium dan meskipun tidak sekuat kanker di atas, juga diabetes berkaitan dengan kanker kolorektal, dan kanker kandung kemih dan sedikit juga terlihat pada peningkatan kasus kanker limfoma Hodgkin.
Hal yang manarik adalah kejadian kanker prostate menurun pada pasien diabetes, peneliti Lipscombe menduga mungkin berkaitan antara tinggi kejadian hipogonadisme. Potensial mekanisme diabetes mencetuskan keganasan yaitu adanya hubungan antara hiperglikemia atau adanya hubungan tak langsung antara resistensi insulin, inflamasi, lipid dan asam lemak yang abnormal, adipokine atau IGF-1.
Peneliti lain yaitu Warburg memberikan hipotesis sel kanker dominan menggunakan glikolisis untuk mendapatkan energi dan memerlukan glukosa tinggi sehingga kondisi hiperglikemia memberikan lingkungan yang baik terhadap perkembangan kanker. Data dalam kaitannya kontrol glukosa intensif terhadap kanker dan mortalitas pasien kanker masih belum jelas, tetapi data memperlihatkan kegenasan lebih tinggi terjadi sebesar 30 % pada pasien yang mendapatkan sulfonylurea dan  90 % pada kelompok insulin dibandingkan pasien diabetes yang mendapatkan metformin.
Peneliti Pamela Goodwin (Toronto, Canada) lebih lanjut membahas adanya hubungan antara insulin, keganasan dan pengaruh metformin. Kadar BMI yang tinggi memiliki risiko tinggi terhadap rekurensi kanker lokal dan meningkatnya mortalitas pada kanker payudara dengan mediator poten yaitu inflamasi, adipokine, insulin, IGF dan estrogen yang mungkin satu sama lain saling berkaitan. Kanker terlihat mengalami ekspresi tinggi dari kadar insulin, IGF-1, dan reseptor hybrid yang berkaitan dengan hasil terapi yang buruk.
Isoform alpha yang terekspresi pada kanker payudara merupakan reseptor fatal yang akan berikatan dengan IGF1 dan IGF2 dan akan menswitch insulin dari membantu proses metabolik menjadi berpengaruh terhadap aksi mitogenik dan anabolik.
Keuntungan penggunaan metformin cukup efektif terhadap beberapa subtipe yang berbeda beda dari kanker payudara tetapi yang terlihat paling efektif adalah kanker payudara dengan triple negative dengan menekan resistensi terapi pada human epidermal growth factor-2, meningkatkan efek dari aromatase inhibitor dan dalam hewan coba metformin terlihat mampu menurunkan karsionogenesis paru yang diinduksi oleh tembakau dan memberikan benefit pada penyegahan kanker kolon.

Sumber : Kalbe Farma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar