Senin, 25 Juli 2011

PIOfix Study: Efek Fiksasi Pioglitazone/Metformin pada Dislipidemia Diabetik

PIOfix Study: Efek Fiksasi Pioglitazone/Metformin pada Dislipidemia Diabetik
Sebuah uji klinik dengan objektif melihat bagaimana efek dari fiksasi kombinasi Pioglitazone Metformin (PM) dibandingkan fiksasi kombinasi Glimepiride Metformin (GM) pada pasien dislipidemia diabetik. Dislipidemia pada pasien diabetes tipe 2 memiliki karakteristik tingginya kadar trigliserida, menurunnya kadar kolesterol high-density lipoprotein (HDL) dan meningkatnya partikel small dense low-density lipoprotein (LDL). Kondisi tsb disertai menurunnya fungsi sel beta pankreas, terjadinya inflamasi kronis yang bersifat sistemik dan meningkatnya risiko kejadian kardiovaskuler. Disain penelitian ini dilakukan buta ganda paralel melibatkan total 288 pasien diabetes tipe 2 (187 pria, 101 wanita, dengan usia [mean +/- SD], 59 +/- 10 tahun); body mass index, 32.6 +/- 5.1 kg/m2; hemoglobin A1c [HbA1c], 7.3 +/- 0.8%).

Secara acak kelompok terbagi atas yang mendapatkan kombinasi Pioglitazone Metformin (PM) atau Glimepiride Metformin (GM), penelitian dilakukan selama 6 bulan. Parameter yang dinilai dari nilai dasar hingga evaluasi akhir adalah dari HDL, LDL, triglyceride, fasting insulin, fasting glucose, total adiponectin, intact proinsulin, dan high-sensitivity C-reactive peptide (hsCRP).
Hasil:
Parameter                                      Perubahan parameter pada PM               Perubahan parameter pada GM        Nilai p
HDL (mmol/L)                                 0,08 +/- 0,25                                        -0,01 +/- 0,28                               <0,001
LDL (mmol/L)                                 0,29 +/- 0,66                                          0,25 +/- 0,90                               NS+
Trigliserida (mmol/L)                      -0,47 +/- 1,30                                        -0,19 +/- 1,39                               NS+
HbA1c (%)                                     -0,80 +/- 0,90                                        -1,00 +/- 0,90                               NS+
Kadar insulin puasa (μU/mL)           -5,20 +/- 11,9                                        -0,10 +/- 9,80                               0,001
Kadar glukosa puasa (mmol/L)        -1,20 +/- 2,10                                        -1,20 +/- 2,20                               NS+
hsCRP* (mg/L)                              -0,90 +/- 1,90                                         0,00 +/- 1,80                               0,001
Fasting intact proinsulin++ (pmol/L) -5,50 +/- 11,1                                        -0,10 +/- 10,0                               0,001
Adiponectin# (mg/L)                      +6,80 +/- 6,40                                       +0,70 +/- 2,70                              <0,001
*hsCRP : high sensitivity C-Reactive Protein : Pasien dengan peningkatan kadar CRP meningkatkan risiko diabetes, hipertensi dan penyakit kardiovaskuler
+ NS : No Significant
++ Fasting intact proinsulin : Marker dari resistensi insulin, untuk mengidentifikasi pasien yang sesuai terhadap pemberian terapi golongan sensitizer insulin atau memonitor keberhasilan terapi sensitizer insulin
#Adiponectin : Hormon yang membantu sejumlah proses metabolik termasuk regulasi glukosa dan katabolisme asam lemak, disekresi dari jaringan adiposa, kadarnya berlawanan dengan persentase jaringan lemak tubuh.
Simpulannya, dengan hasil akhir kontrol glukosa yang sebanding, kombinasi terfiksasi Pioglitazone Metformin lebih efektif dalam memperbaiki kolesterol HDL dibandingkan kombinasi terfiksasi Glimepiride Metformin. Efek positif lain yang berhasil di observasi adalah dari biomarker metabolisme lipid, fungsi sel beta, aktivitas adipose visceral dan inflamasi kronis sistemik yang lebih baik pada kombinasi terfiksasi Pioglitazone Metformin pada pasien dislipidemia diabetik.

sumber : kalbe farma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar