Jumat, 29 Juli 2011

Omega-3 Menurunkan Inflamasi dan Kecemasan pada Mahasiswa Kedokteran

Omega-3 Menurunkan Inflamasi dan Kecemasan pada Mahasiswa KedokteranPenelitian observasional telah menunjukkan adanya hubungan kadar omega-3 (n-3) asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) yang rendah dan tingginya omega-6 (n-6) PUFA dengan peradangan dan depresi. Hal ini merupakan kesimpulan dari studi terbaru yang dilakukan oleh Dr. Jenice K. dkk., yang dipublikasikan dalam jurnal Brain, Behavior dan Immunity tahun 2011. Dalam studi tersebut pada awalnya bertujuan untuk menilai apakah n-3 menurunkan produksi sitokin pro-inflamasi dan gejala depresi maupun kecemasan pada orang dewasa muda yang sehat.
Studi yang dilakukan dengan disain paralel, plasebo-terkontrol, tersamar ganda ini dilakukan selama 12 minggu dengan intervensi suplementasi n-3 dibadingkan dengan suplementasi placebo. Melibatkan sebanyak 68 mahasiswa kedokteran, dengan parameter yang diukur adalah sampel darah serial selama periode rendah stres serta pada hari sebelum ujian. Para siswa menerima n-3 (2,5 g/hari, 2085 mg asam eicosapentaenoic dan 348 mg asam docosahexanoic) atau kapsul plasebo sebagai pembanding.
Dibandingkan dengan kontrol, para siswa yang menerima n-3 menunjukkan penurunan sebesar 14% dari lipopolisakarida (LPS) merangsang produksi interleukin 6 (IL-6) dan penurunan 20% dalam gejala kecemasan, tanpa perubahan signifikan dalam gejala depresi. Individu berbeda dalam penyerapan dan metabolisme dari suplementasi n-3 PUFA, serta dalam kepatuhan, dari analisis sekunder yang menggunakan rasio n-6: n-3 plasma  pada kelompok perlakuan menunjukkan bahwa terjadi penurunan rasio n-6: n-3 yang menyebabkan kecemasan yang lebih rendah dan pengurangan rangsangan IL-6 dan produksi tumor necrosis factor alfa (TNF-alfa). Data ini menunjukkan bahwa suplementasi n-3 dapat mengurangi peradangan dan kecemasan bahkan di kalangan orang dewasa muda yang sehat.
Pengurangan gejala kecemasan yang terkait dengan suplementasi n-3 memberikan bukti pertama bahwa n-3 mungkin memiliki potensi manfaat bagi individu sebagai ansiolitik tanpa terdiagnosis gangguan kecemasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar