Rabu, 13 Juli 2011

Kombinasi Risendronate dan Cholecaciferol Memberikan Efek Yang Labih Baik dalam Mengatasi Osteoporosis

Kombinasi Risendronate dan Cholecaciferol Memberikan Efek Yang Labih Baik dalam Mengatasi OsteoporosisOsteoporosis merupakan keadaan yang  secara karakteristik ditandai kehilangan kepadatan tulang, berakibat tulang akan mudah patah. Keadaan ini tidak menyebabkan gejala kecuali jika sudah mengalami kejadian patah tulang. Diperlukan tindakan baik pencegahan dan pengobatan terhadap keadaan osteoporosis, dimana dalam pengobatan, umumnya menggunakan golongan bifosfonat dan juga vitamin D. Salah satu golongan bifosfonat adalah risedronate yang dapat diberikan baik perhari maupun perminggu yang mempunyai mekanisme sebagai anti resorpsi tulang.

Para peneliti Korea yang dipimpin oleh Dr. Chung, melakukan penelitian dengan menggunakan kombinasi risedronate perminggu dan cholecalciferol (vitamin D) dalam 1 pil, dengan efikasi dan keamanan yang lebih baik untuk pasien osteoporosis, sebagaimana dipublikasi dalam jurnal Clinical Endocrinology  edisi Juni 2011.
Dalam studi tersebut, Dr. Chung menilai efektivitas dan keamanan suplementasi yang diberikan selama 16 minggu dengan dan tanpa cholecalciferol (25-hidroksi vitamin D [25(OH)D]) baik dalam kadar dan petanda tulang bagi pasien osteoporosis di Korea. studi tersebut melibatkan sebanyak 164 subyek yang terdiagnosis osteoporosis dan selanjutnya dikelompokkan menjadi keompok yan gmendaptkan risedronate 35 mg per minggu dan cholecalciferol 5600 IU yang dikombinasi dalam bentuk 1 pil tunggal (RSD+) atau hanya dengan  risedronate 35 mg saja (RSD). sedangkan parameter yang diukur adalah kadar 25(OH)D dalam serum, hormon paratiroid (PTH), dan petanda tulang serta tes fungsi otot pada awal sebeum mendapatkan suplementasi dan setelah 16 minggu pengobatan.
Hasil studi, setelah 16 minggu pengobatan, rerata 25(OH)D serum meningkat secara bermakna dari 39,8 menjadi 70,8 nmol/L pada kelompok RSD+ dan menurun bermakna dari 40,5 menjadi 35 nmol/L pada kelompok RSD. Walaupun pada kedua kelompok pengobatan mengalami peningkatan yang bermakna dari kadar PTH serum setelah awal/baseline selama studi, kelompok RSD mempunyai peningkatan yang lebih besar daripada kelompok RSD+ yaitu 13,6 berbanding 4,8 ng/L; (dengan P = 0,0005). Pada kedua kelompok, bone-specific alkaline phosphatase (BSAP) serum dan C-terminal telopeptide (CTX)  menurun secara cepat; Tidak terdapat perbedaan secara bermakna diantara kedua kelompok, demikian pula untuk tes fungsi ekstremitas bawah. Secara keseluruhan, insiden terjadinya efek samping tidak berbeda secara bermakna pada kedua kelompok
Kesimpulan dari studi tersebut, menunjukkan bahwa pemberian pil kombinasi risedronate per minggu dan cholecalciferol memberikan efikasi anti-resorptive yang lebih baik dibanding risedronate saja pada remodeling turn over tulang dan meningkatkan kadar 25(OH)D setelah periode pengobatan 16 minggu tanpa efek samping yang bermakna.

Sumber : Kalbe Farma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar