Rabu, 20 Juli 2011

Defisiensi Vitamin C Meningkatkan Risiko Katarak

Defisiensi Vitamin C Meningkatkan Risiko KatarakOrang tua yang sedikit mengkonsumsi vitamin C dalam dietnya mungkin memiliki peningkatan risiko katarak, hal ini merupakan kesimpulan dari sebuah penelitian yang dilakukan oelh Dr. Ravilla D. Ravindran MSDO dkk., di India dan dipublikasikan secara online dalam jurnal Opthalmology bulan Juni 2011. Dalam studi ini, para peneliti mengevaluasi lebih dari 7500 orang dewasa usia 60 dengan katarak. Mereka juga mewawancarai tentang diet mereka dan kebiasaan gaya hidup, dan diukur kadar vitamin C dalam darah.

Dari sebanyak 7518 orang yang diikutkan dalam studi ini, 5638 (75%) memberikan data asupan vitamin C, yang mempunyai potensi sebagai antioksidan. Dari studi tersebut terlihat adanya korelasi vitamin C berbanding terbalik dengan risiko katarak (adjusted[OR] untuk kuartil tertinggi ke terendah = 0,61; 95% confidence interval (CI), 0,51-0,74, P = 1,1 × 10-6). Inklusi antioksidan lain dalam model (lutein, zeaxanthin, retinol, ß-karoten, dan alfa- tokoferol) hanya sedikit mempengaruhi hasil tersebut (OR 0,68; 95% CI, 0,57-0,82, P <0,0001).
Hasil yang sama juga terlihat asupan vitamin C dengan jenis katarak: katarak nuklear (OR 0,66; CI, 0,54-0,80, P <0,0001), katarak kortikal (OR 0,70; CI, 0,54-0,90, P <0,002), dan PSC (OR 0,58; CI, 0,45-0,74, P <0,00003). Lutein, zeaxanthin, dan retinol secara bermakna berbanding terbalik dikaitkan dengan katarak, namun korelasi tersebut lebih lemah dan tidak konsisten yang diamati dengan jenis katarak.
Dari studi tersebut peneliti menyimpulkan bahwa; terdapak hubungan yang kuat antara kadar vitamin C dalam darah dengan risiko kejadian katarak. Pada populasi dengan kadara vitamin C yang rendah terjadi peningkatan risiko terjadinya katarak.

Kalbe Farma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar