Jumat, 05 Agustus 2011

Trauma Kepala Mungkin Meningkatkan Risiko Stroke

Trauma Kepala Mungkin  Meningkatkan Risiko Stroke
Orang dewasa yang mendapatkan benturan kepala (TBI-Traumatic Brain Injury) yang cukup lama akan meningkatkan risiko mengalami stroke, terutama dalam 3 bulan pertama setelah cedera, hal ini merupakan kesimpulan dari sebuah studi yang dilakukan di Taiwan dan dipublikasikan dalam jurnal Stroke secara online pada bulan Juli 2011. Dalam artikelnya, Herng-Ching Lin, PhD, dan rekan dari Taipei Medical University, mengatakan itu wajar untuk berspekulasi bahwa kerusakan serebrovaskular di kepala disebabkan oleh TBI dapat memicu stroke hemoragik atau iskemik. Walaupun bukti hubungan tersebut saat ini masih sedikit, salah satunya dalam studi tersebut.
Tim Dr. Lin menggunakan database dari asuransi nasional Taiwan untuk menganalisis 23.199 pasien TBI dan dibandingkan dengan  69.597 pasien non-TBI. Rata-rata usia subyek adalah 42 tahun, dan 54% adalah laki-laki. Setiap individu itu ditindaklanjuti selama 5 tahun. Dalam 3 bulan pertama setelah TBI, stroke terjadi pada 675 pasien TBI (2,9%) vs 207 pasien non-TBI (0,30%). Selama 5 tahun, pasien yang mengalamai TBI 1.901 (8,2%) mengalami stroke dibandingkan dengan 2710 non-TBI pasien (3,9%).
Setelah disesuaikan untuk karakteristik sosiodemografi dan komorbiditas yang dipilih, TBI secara independen terkait dengan peningkatan risiko stroke lebih dari 10 kali lipat pada 3 bulan pertama setelah cedera dan peningkatan risiko yang lebih dari 4 kali lipat hingga 1 tahun setelah cedera. Bahkan pada 5 tahun, pasien TBI memiliki risiko sekitar 2 kali lipat peningkatan relatif stroke untuk penduduk non-TBI.
Dr. Lim, dkk. berdasarkan studi tersebut menyimpulankan bahwa stroke merupakan salah satu masalah neurologis yang mungkin meningkat risikonya setelah terjadi benturan kepala (TBI).

kf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar