Selasa, 23 Agustus 2011

Fluoxetine Mengatur Ekspresi Growth Factor dan Metabolisme Glukosa pada Astrosit

Fluoxetine Mengatur Ekspresi Growth Factor dan Metabolisme Glukosa pada Astrosit
Secara farmakologis, kerja dari sebagian besar anti-depresan adalah untuk memodulasi transmisi serotonergik dan atau noradrenergik di dalam otak. Selama masa pengobatan untuk depresi mayor, fluoxetine, salah satu dari sekian banyak anti-depresan penghambat ambilan kembali serotonin yang selektif (SSRI), terakumulasi di dalam otak. Hal ini menandakan bahwa fluoxetine dapat berinteraksi dengan target-target lainnya. Dalam konteks ini, terdapat peningkatan bukti bahwa astrosit terlibat di dalam patofisiologi depresi mayor.
Suatu penelitian dilakukan Allaman I, dan rekan dan dipublikasikan dalam Psychopharmacology tahun 2011, dimana tujuan studi ini untuk menganalisis efek dari fluoxetine pada ekspresi neurotropik/faktor pertumbuhan yang memiliki efek anti-depresan dan pada metabolisme glukosa pada astrosit kortikal yang dikultur.
Pengobatan astrosit dengan fluoxetine dan paroxetine, sebuah anti-depresan SSRI lainnya, meningkatkan ekspresi faktor neurotropik otak (brain-derived neurotrophic factor, BDNF), faktor pertumbuhan endotel vaskuler (vascular endothelial growth factor, VEGF), dan VGF mRNA. Sebaliknya, anti-depresan trisiklik desipramine dan imipramine tidak memiliki pengaruh terhadap ekspresi dari faktor-faktor pertumbuhan/neurotropik ini. Analisis efek dari fluoxetine pada metabolisme glukosa ini mengungkapkan bahwa fluoxetine menurunkan kadar glikogen dan meningkatkan pemakaian glukosa dan pelepasan laktat oleh astrosit. Data serupa juga didapat dengan paroxetine, sementara itu penggunaan imipramine dan desipramine tidak mengatur metabolisme glukosa pada populasi sel glial ini.
Hasil penelitian ini juga mengindikasikan bahwa efek dari fluoxetine dan paroxetine pada penggunaan glukosa, pelepasan laktat, dan ekspresi BDNF, VEGF, dan VGF tidak dimediasi oleh mekanisme yang tergantung pada serotonin.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan meningkatkan ekspresi faktor neurotropik astrosit yang spesifik dan pelepasan laktat dari astrosit, fluoxetine dapat berkontribusi untuk menormalkan dukungan tropik dan metabolik pada neuron pada penderita depresi mayor. Kesimpulan ini mendukung manuskrip sebelumnya yang menyatakan bahwa sejalan dengan efek dari sitokin dan proses inflamasi sentral pada glia, hilangnya elemen glia termasuk oligodendrosit dan astrosit, pada berbagai bagian otak yang terkait dengan mood, termasuk korteks prefrontal dan amygdale, telah mengungkapkan kelainan morfologi pada depresi mayor.

kf (SFN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar