Sabtu, 13 Agustus 2011

Lesinurad, Agen Urikosurik baru untuk Gout

Lesinurad, Agen Urikosurik baru untuk GoutStudi terbaru yang dipublikasikan di kongres European League Against Rheumatism (EULAR) 2011, London menunjukkan lesinurad ditambahkan dengan allopurinol menghasilkan penurunan kadar asam urat yang cepat dan stabil pada pasien gout yang tidak merespons pemberian allopurinol dengan optimal. Manfaat dari inhibitor URAT1 terbaru ini terlihat pada pasien dengan fungsi ginjal normal, pasien dengan gangguan ginjal ringan yang menerima allopurinol 200 atau 300 mg.
Fernando Perez-Ruiz (Hospital de Cruces, Baracaldo, Vizcaya, Spanyol), selaku ketua tim peneliti, mengatakan bahwa pasien yang tidak mencapai kadar asam urat dalam darah yang ditargetkan memiliki risiko untuk mengalami peradangan akut yang rekuren, perdangan sinovial yang kronik, dan kerusakan sendi yang progresif. Jika hiperuresemia tidak ditangani, penyakit gout akan bertambah parah. Penelitian ini dilakukan pada 208 pasien gout yang menerima allopurinol (dengan dosis pemeliharaan) dengan kadar asam urat ≥6 mg/dL paling tidak selama 6 bulan. Pasien tetap diberikan allopurinol, dan secara acak ditambahkan plasebo, atau lesinurad pada dosis 200, 400, atau 600 mg selama 4 minggu.
Persentase pasien yang mencapai kadar asam urat yang ditargetkan (<6 mg/dL) setelah perawatan adalah 28% pada kelompok plasebo, 71% di kelompok lesinurad 200 mg, 76% di kelompok lesinurad 400 mg, dan 87% di kelompok lesinurad 600 mg; ketiga kelompok lesinurad secara signifikan lebih baik dibanding plasebo (p <0,0001). Setelah 4 minggu perawatan, 115 pasien memasuki fase tambahan, kebanyakan dari mereka diberikan lesinurad 200 mg. Pada 30 pasien pertama yang dievaluasi pada minggu ke-28, 85%-nya memiliki kadar asam urat sesuai yang ditargetkan. Tidak ada laporan efek samping serius atau efek samping terkait dosis obat yang dilaporkan.
Guideline dari EULAR untuk penanganan gout merekomendasikan 2 alternatif perawatan gout. Alternatif pertama adalah menghambat sintesis asam urat, sedangkan alternatif keduanya adalah dengan meningkatkan ekskresi asam urat (urikosurik). Febuxostat merupakan obat gout terbaru, yang pertama sejak 40 tahun lalu. Febuxostat adalah senyawa non-purin oral, penghambat selektif xanthine oxidase, yang bekerja dengan menghambat sintesis asam urat, sudah disetujui FDA pada tahun 2009. Obat yang bekerja dengan meningkatkan ekskresi asam urat (contoh probenecid) dikaitkan dengan risiko toksiksitas hati yang tinggi, akan tetapi tidak demikian dengan lesinurad.
Lesinurad merupakan obat gout yang memiliki potensi yang besar. Dr. Dougados mengatakan bahwa merupakan berita yang fantastis kalau sekarang kita memiliki 2 molekul baru untuk penanganan gout. Di masa depan, diharapkan lesinurad akan menyusul Febuxostat untuk memperoleh persetujuan FDA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar