Senin, 08 Agustus 2011

Levetiracetam Memperlambat Progresivitas Demensia Alzheimer

Levetiracetam Memperlambat Progresivitas Demensia Alzheimer
Levetiracetam, obat yang digunakan untuk mengatasi epilepsi, dapat menurunkan hiperaktivitas hipokampus pada pasien gangguan kognitif ringan amnestik (amnestic mild cognitive impairment, aMCI) dan terbukti berhasil dalam mencegah atau memperlambat progresivitas penyakit Alzheimer. Hiperaktivitas hipokampus berkontribusi pada masalah daya ingat, dan peneliti sudah menemukan melalui penelitian yang mendasar bahwa levetiracetam dosis sangat rendah, yang jauh lebih rendah dibanding dengan dosis untuk epilepsi, berhasil mengendalikan hiperaktivitas ini.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa hiperaktivitas hipokampus pada aMCI bukanlah hal yang baik untuk aMCI seperti apa yang pernah dikatakan sebelumnya, malah sebaliknya hiperaktivitas hipokampus memberikan perburukan pada daya ingat. Hal ini memutarbalikkan gagasan yang menyatakan bahwa aktivitas yang lebih besar pada otak memberikan keuntungan pada fungsi otak. Padahal aktivitas yang lebih besar tampaknya menjadi bagian dari disfungsi yang melatarbelakangi masalah daya ingat.
Dalam penelitian yang dilakukannya, dr. Gallagher et al, menganalisis apakah pengobatan dengan levetiracetam akan menurunkan hiperaktivitas hipokampus, khususnya hiperaktivitas yang terlokalisir pada daerah CA3 di hipokampus dan memperbaiki daya ingat pada pasien dengan aMCI stadium dini. Penelitian ini menggunakan metode acak berkontrol plasebo dan menyilang dimana 17 pasien dengan aMCI dan orang sehat sebagai kontrol dengan jumlah dan usia yang sama menyelesaikan penelitian selama 2 x 8 minggu yang dipisahkan dengan periode wash out  selama 4 minggu. Subyek pada kelompok kontrol diberikan plasebo pad kedua fase perawatan, dimana pasien dengan aMCI diberikan plasebo selama fase pengobatan pertama dan levetiracetam dosis rendah, 125 mg dua kali sehari, selama fase pengobatan kedua.
Setelah 2 minggu fase pengobatan, peneliti mengevaluasi daya ingat subyek penelitian dan melakukan MRI (magnetic resonance imaging) pada otak mereka. MRI dilakukan selama subyek penelitian melakukan hippocampal-dependent task sehingga kesalahan daya ingat dapat dianalisis.Peneliti menemukan bahwa levetiracetam menyebabkan hiperaktivitas hipokampus berkurang ke dalam kisaran normal pada subyek penelitian dengan aMCI dan bahwa performa data ingat pasien juga membaik ke taraf subyek kontrol yang sehat.
Kekurangan dari penelitian ini adalah jumlah subyek penelitian yang masih sedikit dan durasi penelitian yang sangat singkat sehingga menurut William Thies, PhD dari Alzheimers Association, masih banyak pertanyaan  yang belum bisa terjawab, dan efek obat dari hasil dari penelitian ini belum diketahui apakah akan bertahan lama. Karena itu penelitian lebih lanjut mengenai peningkatan aktivitas otak dan kaitannya dengan Alzheimer masih perlu dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar