Selasa, 09 Agustus 2011

Ceftriaxone untuk Meningitis Bakterialis pada Anak

Ceftriaxone untuk Meningitis Bakterialis pada AnakMeningitis bakterialis akut masih merupakan penyebab penting mortalitas dan morbiditas anak di seluruh dunia. Di negara maju, terdapat 2 perubahan dalam epidemiologi meningitis bakterialis. Yang pertama adalah bakteri Haemophilus influenzae tipe B yang merupakan penyebab dari 70% kasus meningitis bakterialis pada anak <5 tahun telah tereradikasi dengan adanya vaksin yang dihasilkan. Yang kedua, munculnya bakteri Streptococcus pneumoniae yang resisten penicillin dan cephalosporin.
Antibiotik beta-lactam sulit menembus sawar darah otak yang normal (sekitar 0,5-2% dari kadar puncak dalam serum), tetapi pada keadaan meningitis, penetrasi beta-lactam ke dalam sawar darah otak meningkat (sampai 55% dari kadar puncak dalam serum). Untuk hasil penetrasi antibiotik ke sistem saraf pusat yang optimal, dosis parenteral yang maksimum harus dipertahankan selama terapi karena bila inflamasi berkurang, penetrasi antibiotik ke dalam sawar darah otak juga berkurang. Kadar penicillin berkurang hampir 50% pada hari ke 5 terapi. Lama terapi yang optimal dengan ceftriaxone untuk meningitis bakterialis anak masih bervariasi.
Studi ekuivalensi dilakukan oleh Molyneux dkk. untuk membandingkan efikasi terapi ceftriaxone 5 hari dan 10 hari pada meningitis bakterialis anak usia 2 bulan-12 tahun yang disebabkan S. pneumoniae, H. influenzae tipe B, atau N. meningitidis. Studi multi-country ini menggunakan metode acak tersamar ganda dengan kontrol plasebo. Pasien mendapat ceftriaxone parenteral 80-100 mg sekali sehari selama 5 hari (n = 496) atau 10 hari (n = 508). Terdapat 2 anak yang mengalami kekambuhan pada terapi selama 5 hari sementara tidak terdapat kekambuhan pada terapi selama 10 hari. Tidak terdapat kegagalan bakteriologi pada kedua kelompok terapi. Efek samping pada kedua kelompok sedikit dan sama. Studi sebelumnya pada tahun 2002 membandingkan terapi dengan ceftriaxone selama 7 hari atau 10 hari pada anak usia 3 bulan-12 tahun dengan meningitis bakterialis akut. Hasilnya menunjukkan bahwa outcome klinis pasien yang diterapi dengan ceftriaxone 7 hari sebanding dengan 10 hari. Terapi selama 7 hari berkaitan dengan infeksi nosokomial dan lama rawat inap yang lebih sedikit.
Berdasarkan dua studi di atas, dapat disimpulkan bahwa pemberian ceftriaxone pada meningitis bakterialis anak (selain neonatus) dalam durasi yang lebih singkat memiliki outcome yang sama dengan durasi yang lebih lama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar