Rabu, 03 Agustus 2011

Statin Dianjurkan Diberikan Pada Semua Pasien DM Usia Di Atas 40 Tahun

Statin Dianjurkan Diberikan Pada Semua Pasien DM Usia Di Atas 40 TahunSemua pasien penderita diabetes melitus tipe I dan II berusia diatas 40 tahun dianjurkan untuk diberikan statin sebagai terapi disamping OHO (obat hipoglikemik oral) untuk menurukan risiko stroke atau kejadian kardiovaskular. Hal ini disampaikan oleh Dr. John Betteridge dari University College London, Inggris, pada pertemuan EASD (the European Association for the Study of Diabetes) 2010.
Kurang lebih 170 juta orang menderita diabetes melitus di seluruh dunia dan jumlah penderita diabetes akan berlipat ganda pada tahun 2030. Penderita diabetes melitus mengalami peningkatan risiko kejadian kardiovaskular, yang disebabkan karena pembentukan plak aterosklerosis yang meningkat dan kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) bersifat sangat arterogenik. Penelitian-penelitian besar seperti CARDS (The Collaborative Atorvastatin Diabetes Study) memperlihatkan bahwa atorvastatin 10 mg mengurangi kadar kolesterol LDL hingga 40% dan disertai dengan penurunan kejadian kardiovaskular sebesar 37% pada pasien-pasien diabetes melitus. Selain itu pemberian atorvastatin dalam penelitian ini menurunkan kejadian stroke hingga setengahnya dalam 4 tahun. Data-data penelitian CARDS ini diperkuat oleh hasil Cholesterol Treatment Trialists' Collaboration, yang memperihatkan bahwa statin juga bermanfaat wanita penderita diabetes tipe I.
Hingga kini, target kolesterol LDL yang direkomendasikan pada pada pasien diabetes oleh Joint British Society adalah 77 mg/dL. Namun apa yang terjadi dalam praktik dokter sehari-hari? Apakah statin sudah secara teratur diberikan pada pasien-pasien penderita diabetes, mengingat manfaatnya dalam menurunkan kejadian kardiovaskular pada populasi ini?Dr. John Betteridge pada kesempatan ini mengatakan bahwa statin hanya bisa bermanfaat bila dikonsumsi secara rutin oleh pasien. Hingga kini banyak pasien yang menghentikan terapi secara tidak tepat, baik karena inisiatif sendiri, ataupun karena dihentikan oleh dokter. Selain itu pasien juga diinformasikan secara berlebihan mengenai efek samping statin, seperti mialgia, dan tidak diinformasikan mengenai manfaatnya dalam mengurangi kejadian kardiovaskular atau mengenai keamanannya, yang relatif aman asal dikonsumsi dengan sesuai anjuran. Kurang lebih 15% pasien yang diterapi dengan statin mengeluhkan pegal dan nyeri pada otot, yang dikira disebabkan karena terapi statin. Namun ternyata setelah diperiksa kadar keratinin kinasenya dalam batas normal. Dokter perlu meyakinkan pasien bahwa efek samping pegal seringkali bukan berasal dari obat, namun perlu dilihat penyebab-penyebab lainnya. Terbukti dalam penelitian CARDS, yang mana efek samping yang terjadi dalam kelompok terapi statin (23%) tidak berbeda bermakna dengan efek samping dalam kelompok plasebo (25%). Penelitian membuktikan bahwa konsumsi statin relatif aman asal dikonsumsi sesuai anjuran.
Kalau pasien masih tidak mau mengonsumsi statin setelah diberikan informasi mengenai keamanan statin, pasien dapat diberikan terapi statin dosis rendah yang dikombinasikan dengan ezetimibe. Dalam penelitian yang pernah dilakukan, pemberian ezetimibe plus simvastatin menurunkan kadar kolesterol LDL 13,8% lebih banyak, meningkatkan kadar kolesterol HDL (high density lipoprotein) 2,4% lebih besar dan menurunkan trigliserida 7,5% lebih besar dibandingkan dengan simvastatin monoterapi. Pemberian kombinasi ezetimibe dengan simvastatin ditoleransi dengan baik, dengan profil keamanan tidak berbeda dengan pemberian simvastatin sebagai monoterapi dan plasebo.
Kesimpulan dari presentasi Dr. John Betteridge, disebutkan bahwa penderita diabetes melitus tipe I dan II yang berusia diatas 40 tahun direkomendasikan untuk diberikan terapi statin disamping OHO untuk menurukan risiko stroke atau kejadian kardiovaskular. Pasien perlu diberikan informasi yang lengkap mengenai keamanan dan manfaat statin, sehingga dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam mengonsumsi statin dalam jangka panjang, serta memperoleh manfaatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar