Kamis, 04 Agustus 2011

Sindrom Metabolik Berhubungan dengan Kejadian Kanker Hati

Sindrom Metabolik Berhubungan dengan Kejadian Kanker HatiSindrom metabolik, merupakan kelompok faktor risiko yang terbukti mampu meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan diabetes, tampaknya juga berhubungan dengan kejadian kanker hati. Hasil dari sebuah studi skala besar menemukan bahwa sindrom metabolik berhubungan dengan peningkatan risiko perkembangan karsinoma hepatoseluler (HCC) dan intrahepatik cholangiocarcinoma (ICC).
Para peneliti menemukan bahwa sindrom metabolik secara bermakna lebih umum terjadi pada orang yang berkembang menjadi HCC (37,1%) dan ICC (29,7%) daripada di kelompok pembanding (17,1%, P<.0001). Bahkan setelah beberapa analisis regresi logistik, sindrom metabolik tetap terkait secara bermakna dengan peningkatan risiko baik HCC (OR, 2,13; P<.0001) dan ICC (OR, 1,56; P<.0001), hal ini terungkap dari hasil pemaparan data dalam acara pertemuan ilmiah tahunan the American Association for Cancer Research (AACR).
Dengan adanya peningkatan kejadian obesitas, sindrom metabolik, dan perlemakan hati non-alkoholik di USA, maka studi tersebut merupakan suatu studi yang penting. Hal ini diungkapkan oleh Lewis Roberts, PhD., yang merupakan profesor dari klinik Mayo di Rochester, Minnesota, dikarenakan sebelumnya individu dengan sindrom metabolik pada umumnya tidak dipandang mempunyai risiko tinggi untuk kanker ini.
Nonalcoholic fatty liver disease  (NAFLD) dan NASH (nonalcoholic steatohepatitis) merupakan dua kondisi yang dihubungkan dengan sindrom metabolik. Dengan adanya peningkatan obesitas dan sindrom metabolik akan terjadi peningkatan NAFLD dan kejadian HCC dan ICC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar