Minggu, 18 September 2011

Perkembangan Sirosis Hati pada populasi Pengguna Narkoba Suntik


Perkembangan Sirosis Hati pada populasi Pengguna Narkoba Suntik Kalbe.co.id - Penggunaan narkoba suntikan seringkali mendapat infeksi dalam darah seperti hepatitis C dan HIV melalui penggunaan jarum suntik dan peralatan suntik lainnya secara bersama-sama. Selama bertahun-tahun, sebagian besar orang dengan hepatitis C akan mengembangkan penyakit hati berat seperti fibrosis lanjut, sirosis (luka parut) dan karsinoma hepatoseluler (suatu bentuk kanker hati).

Ava John-Baptiste dari Universitas Toronto dan rekannya melakukan kajian literatur dan meta-analisis untuk memperkirakan tingkat pengembangan menjadi sirosis hati antara orang-orang terinfeksi HCV melalui penggunaan narkoba suntikan.

Para peneliti mencari literatur untuk artikel yang dipublikasikan yang menilai perkembangan sirosis pada populasi pengguna narkoba suntikan. Mereka mengumpulkan data tentang prevalensi sirosis, proporsi laki-laki dalam populasi, usia rata-rata pasien, durasi rata-rata infeksi HCV, tingkat rata-rata alanin aminotransferase (ALT), proporsi dengan koinfeksi HIV, dan proporsi pengguna alkohol berat.

Hasil
  • Sebanyak 47 artikel yang dipublikasikan yang relevan diidentifikasi, 44 studi diantaranya mewakili total 6.457 pasien yang dilibatkan dalam analisis akhir.
  • Tingkat estimasi sirosis adalah 8,1 per 1.000 orang-tahun, setelah disesuaikan untuk faktor perancu.
  • Hal ini terkait dengan prevalensi sirosis 20-tahun sebesar 14,8%.
  • Tingkat pengembangan penyakit hati lebih cepat pada populasi yang mencakup persentase yang lebih tinggi dari laki-laki dan/atau pengguna alkohol yang berat.
  • Namun, peningkatan 5% dalam proporsi orang dengan koinfeksi HIV/HCV atau peningkatan ALT sebanyak 5 IU/L tidak terkait dengan pengembangan yang lebih cepat.
Kesimpulan penulis penelitian, “Analisis data tingkat agregat menunjukkan bahwa untuk pasien yang terjangkit HCV melalui penggunaan narkoba suntikan, prognosis adalah buruk pada populasi dengan banyak pasien laki-laki dan tingginya tingkat konsumsi alkohol.”

NFA, KF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar