Perlemakan hati adalah penimbunan lemak yang berlebihan pada sel-sel hati yang merupakan respon organ hati terhadap jejas atau trauma, dan terjadi jika total timbunan lemak lebih dari 5% berat total organ hati yang normal. Secara tradisional perlemakan hati juga dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu: NAFLD (Non-alchoholic fatty liver disease) yang merupakan perlemakan hati yang disebabkan oleh semua kondisi selain alkohol, dan ALD (Alchoholic liver disease).
Angka kejadian NAFLD secara pasti tidak diketahui, namun dari data-data yang ada perlemakan hati dan NASH dapat terjadi pada semua kelompok umur termasuk anak-anak, Prevalensi tertinggi terjadi pada kelompok umur antara 40 – 49 tahun. Kejadian ini meningkat seiring dengan peningkatan berat badan. Dari data pada individu normal terdapat sekitar 10% - 15% terjadi perlemakan hati dan sekitar 3% steatohepatitis(perlemakan disertai dengan peradangan), sedangkan pada individu yang gemuk sekitar 70% - 80% terjadi perlemakan hati, dan 15% - 20% terjadi steatohepatitis. Prevalensi perlemakan hati pada pasien dengan diabetes tipe 2, adalah berkisar 10% - 75%, sedangkan pada kelompok hiperlipidemia berkisar 20% – 92%. Dari konsensus AGA (American Gastroenterological Association) preparat yang dikategorikan sebagai hepatoprotektor untuk perlemakan hati adalah antara lain: UDCA, betaine, vitamin E, fosfatidilkolin, beta-carotene, dan selenium.
Kombinasi silybin (silymarin) dengan PPC dan vitamin E ternyata memberikan efek positif terhadap perlemakan hati. Kombinasi ketiga preparat tersebut akan meningkatkan efek antioksidan. Sebanyak 85 subyek yang terdiagnosa perlemakan hati, yang selanjutnya diberikan silybin yang dikonjugasikan dengan vitamin E dan PPC yang diberikan selama 3 bulan memberikan efek penurunan skor perlemakan hati yang dievaluasi dengan USG, perbaikan ensim hati, perbaikan hiperinsulinemia, serta indeks fibrosis, transforming growth factor-β plasma, tumor necrosis factor-α, derajat steatosis, dan γ-glutamyl transpeptidase. Data tersebut dari suatu studi yang dilakukan oleh Trappoliere M., dkk. yang dipublikasikan dalam Dig Dis Sci (2007).
Kesimpulan dari studi tersebut menunjukkan bahwa kombinasi silybin, vitamin E dan PPC merupakan kombinasi yang memberikan harapan untuk penatalaksanaan NAFLD.
KTW, KF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar