Jumat, 16 September 2011

Status Nutrisi dan Dampaknya pada Pasien Kanker Gastrointestinal yang Menjalani Pembedahan

Status Nutrisi dan Dampaknya pada Pasien Kanker Gastrointestinal yang Menjalani PembedahanSudah sejak lama diketahui bahwa kondisi malnutrisi yang terjadi pada pasien kanker akan memperburuk prognosis, setidaknya hal tersebut telah terungkap pada tahun 1980 di American Journal of Medicine dan beberapa publikasi setelahnya. Namun belakangan tidak banyak publikasi penelitian yang menilai permasalahan malnutrisi pada pasien kanker.

Baru – baru ini dalam Journal of Human Nutrition and Diuretics 2010, kembali mengungkapkan permasalahan malnutrisi dan dampaknya, namun spesifik pada 95 (n) pasien kanker saluran cerna bagian atas dan kolorektal yang menjalani pembedahan. Parameter yang dinilai adalah perubahan berat badan, asupan nutrisi, biokimia, komplikasi post-operasi, serta lama rawat inap. Hasilnya adalah sebagai berikut :
  • Rerata lama rawat inap secara bermakna lebih lama pada pasien yang mengalami penurunan berat badan pre-operasi dibandingkan yang tidak mengalami penurunan berat badan (17,0 vs 10,0 hari; p<0,05).
  • Rendahnya kadar albumin dan penurunan berat badan post-operasi juga menjadi faktor prediktif meningkatnya rerata lama rawat inap.
  • Pasien dengan malnutrisi mengalami rawat inap dua kali lebih lama / sering dibandingkan pasien tanpa malnutrisi (15,8 vs 7,6 hari; p<0,05)
  • Waktu yang dibutuhkan (6,9 [3,6] hari) untuk mencapai nutrisi post-operasi yang memadai berkorelasi positif terhadap lamanya masa rawat inap (p<0,01), dan berkorelasi negatif terhadap perubahan berta badan post-operasi (p<0,05) serta peningkatan risiko terjadinya komplikasi (52% vs 13%; p<0,01).
Malnutrisi merupakan kondisi yang sering terjadi pada pasien kanker gastrointestinal yang menjalani pembedahan. Status nutrisi yang buruk bersama nutrisi pasca operasi yang terlambat serta tidak memadai berhubungan dengan perburukan hasil akhir klinis.

Dari penelitian tersebut, terungkap bahwa penurunan berat badan, baik yang terjadi pre- maupun post-operasi pada pasien kanker saluran cerna berhubungan dengan hasil akhir klinis yang lebih buruk. Lebih lama serta lebih seringnya rawat inap yang terjadi pada pasien malnutrisi tersebut tentu berdampak langsung terhadap kualitas hidup, komplikasi rawat inap (misal, infeksi nosokomial), hingga biaya terapi. Hasil penelitian ini semakin menguatkan akan pentingnya mencukupi kebutuhan nutrisi pada pasien kanker.

LHS, KF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar