Sebuah studi terkini
menunjukkan bahwa pemberian dexamethasone selama 2 hari kurang lebih sama
efektifnya dengan pemberian prednisone selama 5 hari untuk penanganan
eksaserbasi asma pada pasien dewasa. Dalam studi yang dikepalai oleh dr. Joel
Kravitz ini, dexamethasone tercatat memiliki bioavailibilitas yang sama dengan
prednisone, tetapi memiliki waktu paruh yang lebih panjang (72 jam). Dengan
demikian, pemberian dexamethasone memungkinkan periode perawatan yang lebih
singkat.
Pada studi tersebut, sebanyak 200 pasien (umur 18
– 45 tahun) dengan asma akut (nilai laju ekspirasi puncak <80% nilai ideal)
secara acak diberikan terapi prednisone oral 50 mg/hari selama 5 hari atau
dexamethasone oral 16 mg/hari selama 2 hari.
Tiga hari kemudian, lebih banyak (secara
bermakna) pasien yang diberikan dexamethasone yang dapat kembali melakukan
aktivitas hariannya (90% vs 80%; p = 0,049). Tingkat kekambuhan pada kedua
kelompok tidak berbeda bermakna (11% pada kelompok dexamethasone vs 13% pada
kelompok prednisone).
Sebagai simpulan, pada pasien dewasa dengan asma,
pemberian dexamethasone oral selama 2 hari paling tidak sama efektifnya dengan
pemberian prednisone oral selama 5 hari, dalam konteks pemulihan pasien hingga
bisa kembali menjalankan aktivitas sehari-hari dan mencegah kekambuhan.
Referensi:
1. Two days of dexamethasone effective for asthma
flares. Medscape.
2. Two days of dexamethasone versus 5 days of
prednisone in the treatment of acute asthma: A randomized controlled trial.
Annals of Emergency Medicine 2011.
KF Medical
Tidak ada komentar:
Posting Komentar