Selasa, 06 Desember 2011

Current Articles | Archives | Search Amankan Atomoxetine untuk Anak Kurang dari 5 tahun ?

Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) adalah gangguan neurodevelopmental yang umum terjadi dan seringnya mengenai anak usia prasekolah. Diagnosis ADHD, menurut kriteria Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders–IV, baru dapat ditegakkan jika onset gejala ADHD dimulai sebelum usia 7 tahun. Sampel epidemiologi mengindikasikan sebanyak 5% anak usia 3 hingga 5 tahun mengidap kelainan ini. Bahkan pada usia semuda ini, ADHD membuat gangguan yang bermakna pada perilaku, interaksi, fungsi kekeluargaan, dan ketrampilan akademis, dan pada beberapa anak gangguan ini dapat menetap seiring dengan bertambahnya usia dan menimbulkan masalah-masalah sosial, masalah akademis, dan masalah perilaku.
Data pada anak-anak kecil yang diterapi dengan atomoxetine masih dibutuhkan untuk menentukan ada tidaknya variasi dalam efikasi dan tolerabilitas. Cukup banyak penelitian tersamar ganda dengan kontrol plasebo memberikan bukti mengenai keamanan dan efikasi dari atomoxetine dalam tatalaksana pada anak berusia 6 tahun atau lebih dan juga pada anak remaja dan orang dewasa. Tidak ada data berkontrol yang menyediakan informasi mengenai penggunaan atomoxetine pada anak berusia kurang dari enam tahun.
Suatu penelitian dilakukan untuk menganalisis mengenai efikasi dan tolerabilitas atomoxetine pada tatalaksana attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) pada anak berusia 5 hingga 6 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian selama 8 minggu dengan metode tersamar ganda, berkontrol plasebo dan acak. Penelitian dilakukan pada 101 orang anak dengan ADHD yang menggunakan atomoxetine. Atomoxetine atau plasebo diberikan secara titrasi hingga ke dosis maksimial sebesar 1,8 mg/kg BB/hari. Farmakoterapis mengulas materi psikoedukasi pada ADHD dan strategi managemen perilaku dengan orang tua pada setiap kunjungan. Studiyang dilakukan oleh  Dr. Kratochvil CJ, dan kolega ini telah dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics tahun 2010.
Hasilnya, secara bermakna terdapat penurunan skor skala ADHD-IV pada penilaian menurut orang tua (p=0.009) dan menurut guru (p=0,02) di kelompok anak yang menggunakan atomoxetine dibandingkan dengan yang menggunakan plasebo. Sejumlah 40% anak yang diterapi dengan atomoxetine memenuhi kriteria merespon menurut Clinical Global Impression–Improvement Scale yang mengindikasikan adanya perbaikan yang banyak atau sangat banyak dibandingkan dengan 22% anak yang mendapatkan terapi dengan plasebo, walaupun secara statistik tidak menunjukan perbedaan yang bermakna (p=0,1)

Penurunan nafsu makan, gangguan saluran cerna, dan mengantuk secara bermakna lebih umum terjadi pada anak yang mendapatkan atomoxetine dibandingkan dengan plasebo. Walaupun beberapa anak memperlihatkan respons terhadap atomoxetine yang baik, beberapa anak yang lain merespons secara lebih lemah.

Pada bagian kesimpulan dikatakan bahwa penelitian ini merupakan penelitian pertama yang meneliti penggunaan atomoxetine pada anak berusia 5 tahun. Atomoxetine secara umum ditoleransi dengan baik dan menurunkan gejala utama ADHD pada anak berdasarkan pelaporan orang tua dan guru, walaupun penurunan pada skor ADHD-RS IV tidak serta merta dapat diterjemahkan adanya perbaikan pada fungsi dan klinis pasien.

KF Medical

Tidak ada komentar:

Posting Komentar