Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD)
adalah gangguan neurodevelopmental yang umum terjadi dan seringnya mengenai anak
usia prasekolah. Diagnosis ADHD, menurut kriteria Diagnostic and Statistical
Manual of Mental Disorders–IV, baru dapat ditegakkan jika onset gejala ADHD
dimulai sebelum usia 7 tahun. Sampel epidemiologi mengindikasikan sebanyak 5%
anak usia 3 hingga 5 tahun mengidap kelainan ini. Bahkan pada usia semuda ini,
ADHD membuat gangguan yang bermakna pada perilaku, interaksi, fungsi
kekeluargaan, dan ketrampilan akademis, dan pada beberapa anak gangguan ini
dapat menetap seiring dengan bertambahnya usia dan menimbulkan masalah-masalah
sosial, masalah akademis, dan masalah perilaku.
Data pada anak-anak kecil yang diterapi dengan
atomoxetine masih dibutuhkan untuk menentukan ada tidaknya variasi dalam efikasi
dan tolerabilitas. Cukup banyak penelitian tersamar ganda dengan kontrol plasebo
memberikan bukti mengenai keamanan dan efikasi dari atomoxetine dalam
tatalaksana pada anak berusia 6 tahun atau lebih dan juga pada anak remaja dan
orang dewasa. Tidak ada data berkontrol yang menyediakan informasi mengenai
penggunaan atomoxetine pada anak berusia kurang dari enam tahun.
Suatu penelitian dilakukan untuk menganalisis
mengenai efikasi dan tolerabilitas atomoxetine pada tatalaksana
attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) pada anak berusia 5 hingga 6
tahun. Penelitian ini merupakan penelitian selama 8 minggu dengan metode
tersamar ganda, berkontrol plasebo dan acak. Penelitian dilakukan pada 101 orang
anak dengan ADHD yang menggunakan atomoxetine. Atomoxetine atau plasebo
diberikan secara titrasi hingga ke dosis maksimial sebesar 1,8 mg/kg BB/hari.
Farmakoterapis mengulas materi psikoedukasi pada ADHD dan strategi managemen
perilaku dengan orang tua pada setiap kunjungan. Studiyang dilakukan oleh Dr.
Kratochvil CJ, dan kolega ini telah dipublikasikan dalam jurnal
Pediatrics tahun 2010.
Hasilnya, secara bermakna terdapat penurunan skor
skala ADHD-IV pada penilaian menurut orang tua (p=0.009) dan menurut guru
(p=0,02) di kelompok anak yang menggunakan atomoxetine dibandingkan dengan yang
menggunakan plasebo. Sejumlah 40% anak yang diterapi dengan atomoxetine memenuhi
kriteria merespon menurut Clinical Global Impression–Improvement Scale yang
mengindikasikan adanya perbaikan yang banyak atau sangat banyak dibandingkan
dengan 22% anak yang mendapatkan terapi dengan plasebo, walaupun secara
statistik tidak menunjukan perbedaan yang bermakna (p=0,1)
Penurunan nafsu makan, gangguan saluran cerna, dan mengantuk secara bermakna lebih umum terjadi pada anak yang mendapatkan atomoxetine dibandingkan dengan plasebo. Walaupun beberapa anak memperlihatkan respons terhadap atomoxetine yang baik, beberapa anak yang lain merespons secara lebih lemah.
Pada bagian kesimpulan dikatakan bahwa penelitian ini merupakan penelitian pertama yang meneliti penggunaan atomoxetine pada anak berusia 5 tahun. Atomoxetine secara umum ditoleransi dengan baik dan menurunkan gejala utama ADHD pada anak berdasarkan pelaporan orang tua dan guru, walaupun penurunan pada skor ADHD-RS IV tidak serta merta dapat diterjemahkan adanya perbaikan pada fungsi dan klinis pasien.
Penurunan nafsu makan, gangguan saluran cerna, dan mengantuk secara bermakna lebih umum terjadi pada anak yang mendapatkan atomoxetine dibandingkan dengan plasebo. Walaupun beberapa anak memperlihatkan respons terhadap atomoxetine yang baik, beberapa anak yang lain merespons secara lebih lemah.
Pada bagian kesimpulan dikatakan bahwa penelitian ini merupakan penelitian pertama yang meneliti penggunaan atomoxetine pada anak berusia 5 tahun. Atomoxetine secara umum ditoleransi dengan baik dan menurunkan gejala utama ADHD pada anak berdasarkan pelaporan orang tua dan guru, walaupun penurunan pada skor ADHD-RS IV tidak serta merta dapat diterjemahkan adanya perbaikan pada fungsi dan klinis pasien.
KF Medical
Tidak ada komentar:
Posting Komentar