Suatu penelitian yang dilakukan oleh Dr. Manor dan
kolega menunjukkan bahwa kombiasi fosfatidilserin dan omega-3 mampu menurunkan
gejala ADHD pada anak. Hal ini juga telah dipublikasikan dalam jurnal
European Psychiatry tahun 2011.
Penelitian ini merupakan penelitian selama 15
minggu dengan metode tersamar ganda dan berkontrol plasebo yang diikuti dengan
fase ekstensi terbuka tambahan selama 15 minggu. Sebanyak dua ratus anak dengan
ADHD secara acak menerima PS-omega3 atau plasebo, dari jumlah ini sebanyak 150
anak meneruskan penelitian ke tahap selanjutnya. Efikasi dinilai dengan
menggunakan Conner’s parent and teaching rating scales (CRS-P,T), Strengths and
Difficulties Questionnaire (SDQ), dan Child Health Questionnaire (CHQ). Evaluasi
keamanan meliputi pengawasan mengenai efek samping.
Penemuan kunci dari fase tersamar ganda adalah
adanya penurunan bermakna pada sub-skala Global:Restless/impulsive pada CRS-P
dan perbaikan bermakna pada sub-skala Parent impact-emotional (PE) pada CHQ,
keduanya ditemukan pada kelompok yang mendapatkan terapi dengan PS-omega 3.
Analisis pada anak dengan perilaku hiperaktif/impulsif, suasana hati dan
disregulasi perilaku yang lebih berat, mengungkapkan adanya penurunan bermakna
pada indeks ADHD dan komponen hiperaktif. Data dari penelitian pada fase
ekstensi terbuka tambahan mengindikasikan adanya efikasi yang menetap untuk anak
yang melanjutkan terapi dengan PS-omega 3. Anak yang beralih pengobatannya dari
plasebo ke PS-omega 3 secara bermakna memperlihatkan penurunan pada skor
sub-skala baik pada CRS-P maupun pada CXRS-T, jika dibandingkan dengan skor pada
saat awal terapi. Pengobatan dengan PS-omega 3 ini ditoleransi degan baik.
Disimpulkan bahwa hasil dari penelitian selama 30
minggu ini menandakan bahwa PS-omega 3 dapat menurunkan gejala ADHD pada anak.
Analisis pendahuluan menyatakan bahwa pengobatan ini bisa dikatakan efektif
khususnya pada subgroup hiperaktif-impulsif, disregulasi emosi dan perilaku pada
anak dengan ADHD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar