Ada beberapa bukti yang mengindikasikan bahwa sistem imun berperan penting di
dalam patofisiologi autisme. Penelitian di bawah ini bertujuan untuk meneliti
efek dari pentoxifylline ditambah dengan risperidone dalam tata laksana
gangguan autisme.Dan dari studi yang terbaru menunjukkan adanya manfaat dari
penggunaan pentoxyfilline yang ditambahkan pada terapi antipsikotik terhadap
anak autisme. Studi yang dilakukan oleh Akhonzadeh dan kolega ini diterbitkan
dalam jurnal Progress in Neuro-Psychopharmacology and Biological
Psychiatry tahun 2010.
Dalam studi ini sebanyak empat puluh orang anak
berusia empat hingga dua belas tahun dengan diagnosis autisme berdasarkan DSM
IV-TR diikutsertakan di dalam penelitian ini. Anak-anak ini memiliki keluhan
utama gejala yang berat yang berkaitan dengan gangguan autisme. Pasien secara
acak diberikan pengobatan pentoxifylline + risperidone atau placebo +
risperidone selama 10 minggu. Penelitian ini menggunakan metode tersamar ganda
dan berkontrol plasebo. Dosis risperidone dititrasi hingga 3 mg/hari,
pentoxifylline dititrasi hingga 600 mg/hari. Pasien dinilai pada saat awal
penelitian dan setelah minggu ke-2, ke-4, ke-6, ke-8 dan ke-10 dari sejak awal
diberikan pengobatan. Pengukuran hasil dilakukan dengan menggunakan Aberrant
Behavior Checklist-Community (ABC-C).ABC adalah daftar isian gejala untuk
menganalisis masalah perilaku pada anak dan dewasa dengan retardasi mental. ABC
juga bermanfaat dalam mengelompokan masalah perilaku pada anak dan dewasa dengan
retardasi mental di dalam lingkungan pendidikan, rumah tinggal (residential) dan
fasilitas umum, dan pusat-pusat perkembangan.
Hasilnya, perbedaan di antara kedua kelompok
pengobatan terlihat berbeda yang secara statistik bermakna. Kelompok yang
mendapatkan pengobatan dengan pentoxifylline memiliki penurunan yang lebih
besar pada skor ABC-C sub-skala iritabilitas, letargi/penarikan diri dari
lingkungan sosial, perilaku stereotipik, hiperaktivitas/noncompliance dan
berbicara yang tidak perlu.
Dari hasil penelitiannya, para peneliti
menyimpulkan bahwa kombinasi dari pengobatan antipsikotik atipikal dan
pentoxifylline dapat memberikan efek yang bersifat sinergi di dalam tata
laksana masalah perilaku pada anak-anak dengan autisme.
KF MedicaL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar