Jumat, 16 Desember 2011

Letrozole untuk Hiperstimulasi Ovarium

Dalam proses fertilisasi invitro atau dikenal sebagai IVF (bayi tabung)  dimulai dengan melakukan stimulasi ovarium untuk dapat menumbuhkan sejumlah oosit (sel telur). Berbagai protokol stimulasi telah digunakan dalam program bayi tabung, yang cukup umum saat ini menggunakan  kombinasi antara GnRH agonist/antagonist dan hormon gonadotropin. Pengobatan hormon diberikan dalam kurun waktu selama 2 - 4 minggu. Selama pemberian obat, pasien akan dimonitor dengan USG guna memantau perkembangan folikel (gelembung cairan yang berisi sel telur). Setelah dinilai cukup matang pengambilan oosit (Ovum pick-up) dilakukan 36 jam setelah suntikan hCG. Pengambilan oosit dilakukan dengan bantuan alat ultrasonografi (USG) secara transvaginal.
Pada  keadaan kasus tertentu, seperti kasus darurat (emergency) wanita dengan kanker (payudara)  yang ingin menyelamatkan sel telur, diperlukan tambahan pengobatan dengan letrozole, suatu aromatase inhibitor, dan diklaim dapat meningkatkan stimulasi ovarium pada fase folikular atau luteal.  Hal ini disampaikan oleh para peneliti dari pusat riset Universitas Ankara, Turki, sebagaimana dipublikasi dalam jurnal Fertil Steril edisi bulan Mei 2011.  
Adapun penelitian ini, secara umum bertujuan untuk melaporkan pendekatan darurat (emergency) permulaan randomisasi  hiperstimulasi ovarium terkontrol atau controlled ovarian hyperstimulation (COH) pada fase folikular atau luteal dari siklus menstruasi untuk  embryo cryopreservation pada pasien dengan kanker. Desain secara seri kasus, dan diset  untuk pusat rujukan akademis tersier, sebagai pasien adalah 3 pasien yang didiagnosa kanker payudara yang memerlukan preservasi fertilitas secara darurat  pada fase folikular dan luteal dari siklus menstruasi.
Intervensi studi, setelah permulaan (baseline) dari ultrasound pelvik dan evaluasi hormonal, permulaan random COH dilakukan segera pada siklus menstruasi  hari ke-11, 14, atau 17 dengan menggunakan letrozole 2,5 mg/hari dan  FSH rekombinan 150-300 IU/hari. Antagonis Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) diberikan untuk mencegah ovulasi pada semua kasus. Ovulasi dicetuskan dengan 250 μg hCG rekombinan atau  10.000 IU dari hCG urin.  Tujuan studi dengan melihat jumlah oosit yang dipanen, maturitas dan rate fertilisasi, dan jumlah embrio beku.
Hasil studi menunjukkan 9 dari 17 oosit yang dipanen, menghasilkan pembekuan 7 dari 10 embrio dengan rerata angka maturitas dan fertilisasi adalah masing-masing 58,8%-77,7% dan 69,2%-87,5%. Kesimpulan dari set kedaruratan, stimulasi ovarium dapat dimulai pada tanggal siklus secara acak bertujuan dalam preservasi terhadap fertilitas dalam siklus letrozole.

KF Medical

Tidak ada komentar:

Posting Komentar