Jumat, 25 November 2011

Misoprostol untuk Cedera Usus Halus

Baru-baru ini, Leung dan kolega melaporkan sebuah kasus enteropati berat yang diinduksi oleh aspirin dosis rendah, hingga merubah persepsi kita bahwa aspirin tidak dapat menyebabkan kerusakan usus halus. Sehubungan dengan hal itu, Toshio Watanabe dkk. melakukan sebuah penelitian untuk menginvestigasi insidens kerusakan usus halus oleh aspirin salut enterik dosis rendah dan menganalisis efikasi misoprostol untuk pengobatannya.
Penelitian tersebut melibatkan 11 pasien (8 laki-laki dan 3 wanita, rerata usia 65 tahun, kisaran usia 57 – 78 tahun) pengguna aspirin salut enterik dosis rendah selama lebih dari 3 bulan untuk pencegahan primer dan sekunder penyakit kardiovaskuler dan diketahui memiliki ulkus lambung berdasarkan endoskopi. Para pasien melanjutkan terapi aspirin dan mengonsumsi penghambat pompa proton selama 8 minggu. Sesudahnya, para pasien diberi misoprostol 200 µg 4 kali sehari selama 8 minggu. VCE (Video Capsule Endoscopy) dilakukan setelah 8 minggu penggunaan penghambat pompa proton dan diulangi setelah 8 minggu terapi dengan misoprostol. Selain itu, ketika pasien menghentikan misoprostol karena adanya efek samping diare, pasien diterapi kembali dengan penghambat pompa proton untuk 8 minggu berikutnya dan VCE kedua dilakukan.
VCE yang dilakukan setelah 8 minggu penggunaan penghambat pompa proton mengidentifikasi bercak merah pada 100% pasien dan kerusakan mukosa pada 90,9%  pasien. Pada 7 pasien yang menyelesaikan protokol penelitian, misoprostol secara bermakna menurunkan jumlah median bercak merah, dengan pemulihan sempurna dari kerusakan mukosa pada 4 pasien. Lesi usus tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan pada 3 pasien yang menghentikan misoprostol.
Sebagai simpulan, misoprostol cukup efektif untuk penatalaksanaan enteropati yang timbul akibat penggunaan aspirin.

KF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar