Sabtu, 19 November 2011

Malnutrisi pada Kanker

Malnutrisi pada KankerMalnutrisi adalah keadaan kekurangan atau kelebihan nutrisi. Pada pasien kanker, yang sering terjadi adalah kekurangan nutrisi. Menurut sebuah sumber, sejumlah 30-80% pasien kanker akan mengalami penurunan berat badan selama perjalanan penyakitnya. Di antara jumlah tersebut, 97,6%  membutuhkan penanganan nutrisi. Jika tidak ditangani, malnutrisi akan mengarah menjadi kakheksia, yaitu sebuah sindroma wasting ( pemecahan jaringan ) yang akan menimbulkan gangguan kekebalan tubuh, lemah dan penurunan berat badan, kehilangan jaringan lemak dan otot.
Menurut data publikasi National Cancer Institute Amerika Serikat, 20-40% pasien kanker meninggal akibat komplikasi malnutrisi, bukan akibat kanker itu sendiri. Masalah malnutrisi ternyata bukan hanya dialami oleh pasien kanker yang dirawat di dalam rumah sakit, tapi juga dialami oleh pasien rawat jalan karena telah ditemukan bahwa pasien rawat jalan pun sulit makan dalam jumlah yang cukup.
Mekanisme timbulnya malnutrisi pada pasien kanker bersifat multifaktorial, kompleks dan saling bertautan, yang dapat dibagi menjadi dua yaitu akibat langsung penyakit kanker itu sendiri dan akibat tidak langsung, antara lain komplikasi yang timbul dan akibat terapi penyakit kanker.
Berbagai penyebab malnutrisi pada pasien kanker antara lain:
• Penurunan asupan makanan
 - Kehilangan nafsu makan
 - Tidak mampu makan, akibat : gangguan mulut dan gigi geligi, sumbatan saluran pencernaan
• Meningkatnya kebutuhan nutrisi
 - Keadaan hipermetabolik yang dialami pasien kanker
 - Kebutuhan yang meningkat untuk melawan penyakit
• Meningkatnya pemecahan jaringan
  - Produksi zat penyebab inflamasi oleh jaringan kanker.
Malnutrisi pada pasien kanker akan menyebabkan gangguan kekebalan tubuh, gangguan penyembuhan luka, penurunan respon kemoterapi dan radioterapi, menimbulkan apati dan rasa lelah, dan penurunan kualitas hidup dan mengalami peningkatan komplikasi dan kematian.
Gejala dan Tanda
Secara umum, gejala dan tanda malnutrisi berkembang perlahan-lahan dan ditemukan melalui pemeriksaan penyapih ( skrining ) dan penilaian status gizi.
Pemeriksaan penyapih bertujuan untuk mencari resiko malnutrisi pada pasien yang tak menunjukkan gejala. Pemeriksaan ini akan membantu apakah pasien beresiko mengalami malnutrisi, dan bisa diambil langkah-langkah untuk mencegah malnutrisi.
Penilaian status gizi memeriksa status gizi pasien dan membantu menentukan apakah penanganan nutrisi dibutuhkan untuk mengatasi masalah nutrisi yang dialami pasien.
Gejala dan tanda malnutrisi yang mungkin timbul adalah  lelah, lemah, penurunan berat badan dan lingkar lengan atas, anemia, dan lain-lain.
Terapi Nutrisi
Setiap pasien kanker layaknya mendapatkan pemeriksaan status gizi yang bisa dilakukan oleh sebuah tim terpadu yang terdiri dari:
• Dokter
• Perawat
• Ahli gizi
Tim nutrisi terpadu akan memanfaatkan zat-zat gizi spesifik yang bermanfaat untuk pasien kanker dengan tujuan-tujuan di bawah ini:
• Mencegah atau mengatasi masalah nutrisi, termasuk mencegah kerusakan otot dan tulang
• Mengurangi efek samping terapi kanker
• Mempertahankan kekuatan dan energi pasien
• Membantu sistem kekebalan tubuh melawan infeksi
• Meningkatkan efektivitas terapi
• Meningkatkan kualitas hidup.
Berbagai zat gizi spesifik yang bermanfaat untuk pasien kanker, antara lain:
• Protein
Sesuai dengan mekanisme timbulnya penurunan berat badan pada pasien kanker yaitu pemecahan jaringan otot, protein dalam asupan nutrisi pasien kanker akan  mengatasi kondisi pemecahan protein dan meningkatkan berat badan. Dengan tingginya laju katabolisme pasien kanker, semakin tinggi asupan protein pasien kanker, semakin baik. Di antara sekian banyak kontroversi yang ada mengenai jumlah asupan protein yang aman bagi pasien kanker, sebuah hasil penelitian jelas menyatakan bahwa pembatasan protein pasien kanker tidak mengubah komposisi atau laju pertumbuhan tumor, tapi mengurangi kesehatan pasien.
• Asam Amino Rantai Cabang
Asam Amino Rantai Cabang ( Branched Chain Amino Acid ) adalah sekumpulan asam amino esensiil yang bermanfaat untuk meningkatkan nafsu makan dan mengurangi pemecahan jaringan. BCAA ini pun akan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang akan membantu tubuh melawan infeksi.
• Omega 3
Omega 3 adalah asam lemak yang sangat baik untuk membantu mengurangi proses peradangan yang akan menyebabkan kerusakan sel dan penurunan berat badan.
• FOS
FOS adalah fruktooliogosakarida yang merupakan probiotik yang baik untuk menjaga kesehatan saluran cerna pasien kanker.
• Anti Oksidan
Anti Oksidan berguna untuk mencegah kerusakan oksidatif
• Mineral dan Vitamin
Pemberian mineral dan vitamin bertujuan untuk mencukupi kebutuhan multivitamin dan mineral yang sering defisit pada pasien kanker.
Dari paparan di atas, dapat kita simpulkan bahwa status nutrisi pasien kanker memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup dan kualitas hidup pasien. Perburukan kualitas hidup dan penurunan angka kelangsungan hidup tidak hanya dialami oleh pasien malnutrisi berat, tapi juga oleh yang mengalami malnutrisi sedang.
Dengan terapi nutrisi yang memanfaatkan zat-zat gizi yang spesifik untuk pasien kanker, kondisi, respon terapi, efektivitas terapi dan kualitas hidup pasien dapat ditingkatkan dan dipertahankan yang akan berujung pada peningkatan kelangsungan hidup pasien.

CAROLINE LAZUARDI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar