Suatu obat Diabetes Mellitus (DM) tipe 2, metformin,
akhir-akhir ini diketahui memiliki efek anti-tumor dari beberapa penelitian
pre-klinis. Sebagai terapi DM, metformin merupakan obat pilihan pertama bagi
seluruh pasien DM, kecuali dikontraindikasikan. Obat ini ekonomis dan diketahui
memiliki beragam efek pleiotropik, salah satunya adalah sebagai anti-kanker.
Seperti yang dituliskan oleh Pamela J. Goodwin yang dipublikasikan dalam
Journal Clinical of Oncology tahun 2009.
Mekanisme anti-tumor metformin belum diketahui dengan pasti. Beberapa
hipotesisnya yaitu: melalui aktivasi jalur AMP Kinase (AMPK), yang merupakan
sensor energi selular dan berpotensi merupakan jalur perkembangan kanker.
Mengurangi resistensi insulin, di mana insulin terlihat merupakan faktor
pertumbuhan untuk kanker ataupun menyebabkan perubahan kadar insulin-like growth
factor, hormon seks, dan adipokines yang berkontribusi pada tumorigenesis.
Metformin mengurangi kadar insulin sebesar 22% pada wanita hiperinsulinemia
non-DM. Secara keseluruhan, metformin berpotensi mempengaruhi pertumbuhan sel
kanker melalui mekanime tidak langsung (insulin-mediated) maupun secara langsung
mempengaruhi proliferasi dan apoptosis sel kanker.
Suatu penelitian pada hewan coba menunjukan bahwa, metformin dosis rendah
menghambat transformasi sel dan secara selektif membunuh cancer stem
cell pada 4 jenis sel kanker payudara yang berbeda secara genetik.
Kombinasi metformin dengan doxorubicin terlihat membunuh cancer stem cell
dan cancer non-stem cell pada kultur sel, mengurangi massa tumor,
dan mencegah kekambuhan pada xenograft mouse model.
Saat ini sedang direncanakan uji klinis fase III yang menilai efek pemberian
metformin pada hasil terapi pasien kanker payudara yang mendapat kemoterapi
ajuvan (termasuk rekurensi dan mortalitas).
HSD (KF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar