Jumat, 25 November 2011

Manfaat Niacin pada Pasien dengan HDL Kolesterol Rendah yang Mendapat Terapi Statin.

Suplementasi niasin memebrikan manfaat dalam hal memperbaiki profil HDL kolesterol dan trigliserida total pada pasien yang menadpat terapi statin, hal ini terungkap dari hasil penelitian yang dilakukan oleh The AIM-HIGH Investigators dan dipublikaiskan secara online dalam New England Journal of Medicine November 2011ini.  Seperti diketahui  penderita penyakit kardiovaskuler, risiko kardiovaskular residual akan tetap berlanjut meskipun perbaikan LDL kolesterol dengan pembetian statin  mencapai target. Tidak jelas apakah extended-release niacin yang ditambahkan ke simvastatin untuk meningkatkan kadar rendah high-density lipoprotein (HDL) kolesterol akan memberikan efek yang lebih baik jika dibandingkan simvastatin saja dalam mengurangi risiko residual tersebut.
Dalam studi yang dilakukan The AIM-HIGH Investigators tersebut, secara acak pasien yang memenuhi syarat untuk menerima extended-release niacin, 1500-2000 mg per hari, atau plasebo. Semua pasien menerima simvastatin, 40 sampai 80 mg per hari, ditambah ezetimibe, 10 mg per hari, jika diperlukan, untuk menjaga tingkat kolesterol LDL dari 40 sampai 80 mg per desiliter (1,03-2,07 mmol/L). Target utama dari penelitian ini adalah kejadian-kejadian seperti: kematian akibat seranga jantung koroner yang pertama, infark miokard nonfatal, stroke iskemik, rawat inap akibat sindrom koroner akut, atau gejala-driven revaskularisasi koroner atau serebral. Dengan jumlah responden total sebesar 3.414 pasien dengan 1.718 yang mendapat niacin dan sebanyak 1.696 yang mendapat plasebo.
Studi dihentikan setelah periode tindaklanjut  rata-rata 3 tahun karena kurangnya efektivitas. Pada 2 tahun, terpai niasin meningkatkan secara signifikan kadar HDL kolesterol rata-rata dari 35 mg per desiliter (0,91 mmol/L) menjadi 42 mg per desiliter (1,08 mmol/L), menurunkan tingkat trigliserida dari 164 mg per desiliter (1,85 mmol/L) untuk 122 mg per desiliter (1,38 mmol/L), dan menurunkan tingkat kolesterol LDL dari 74 mg per desiliter (1,91 mmol/L) menjadi 62 mg per desiliter (1,60 mmol/L). Gangguan kardiovaskuler terjadi pada 282 pasien dalam kelompok niasin (16,4%) dan pada 274 pasien pada kelompok plasebo (16,2%) (rasio hazard, 1,02; 95% interval kepercayaan, 0,87-1,21, P=0,79 dengan log-peringkat tes).
Kesimpulan dari tusti tersebut, di antara pasien dengan penyakit jantung aterosklerotik dan kadar kolesterol LDL kurang dari 70 mg per desiliter (1,81 mmol/L), tidak ada manfaat klinis tambahan dari penambahan niacin untuk terapi statin selama periode 36-bulan follow-up, meskipun secara bermakna memberikan perbaikan pada HDL kolesterol HDL dan trigliserida.

KF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar