Suplementasi niasin
memebrikan manfaat dalam hal memperbaiki profil HDL kolesterol dan trigliserida
total pada pasien yang menadpat terapi statin, hal ini terungkap dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh The AIM-HIGH Investigators dan
dipublikaiskan secara online dalam New England Journal of Medicine
November 2011ini. Seperti diketahui penderita penyakit
kardiovaskuler, risiko kardiovaskular residual akan tetap berlanjut meskipun
perbaikan LDL kolesterol dengan pembetian statin mencapai target. Tidak jelas
apakah extended-release niacin yang ditambahkan ke simvastatin untuk
meningkatkan kadar rendah high-density lipoprotein (HDL) kolesterol akan
memberikan efek yang lebih baik jika dibandingkan simvastatin saja dalam
mengurangi risiko residual tersebut.
Dalam studi yang dilakukan The AIM-HIGH
Investigators tersebut, secara acak pasien yang memenuhi syarat untuk
menerima extended-release niacin, 1500-2000 mg per hari, atau plasebo. Semua
pasien menerima simvastatin, 40 sampai 80 mg per hari, ditambah ezetimibe, 10 mg
per hari, jika diperlukan, untuk menjaga tingkat kolesterol LDL dari 40 sampai
80 mg per desiliter (1,03-2,07 mmol/L). Target utama dari penelitian ini adalah
kejadian-kejadian seperti: kematian akibat seranga jantung koroner yang pertama,
infark miokard nonfatal, stroke iskemik, rawat inap akibat sindrom koroner akut,
atau gejala-driven revaskularisasi koroner atau serebral. Dengan jumlah
responden total sebesar 3.414 pasien dengan 1.718 yang mendapat niacin dan
sebanyak 1.696 yang mendapat plasebo.
Studi dihentikan setelah periode tindaklanjut
rata-rata 3 tahun karena kurangnya efektivitas. Pada 2 tahun, terpai niasin
meningkatkan secara signifikan kadar HDL kolesterol rata-rata dari 35 mg per
desiliter (0,91 mmol/L) menjadi 42 mg per desiliter (1,08 mmol/L), menurunkan
tingkat trigliserida dari 164 mg per desiliter (1,85 mmol/L) untuk 122 mg per
desiliter (1,38 mmol/L), dan menurunkan tingkat kolesterol LDL dari 74 mg per
desiliter (1,91 mmol/L) menjadi 62 mg per desiliter (1,60 mmol/L). Gangguan
kardiovaskuler terjadi pada 282 pasien dalam kelompok niasin (16,4%) dan pada
274 pasien pada kelompok plasebo (16,2%) (rasio hazard, 1,02; 95% interval
kepercayaan, 0,87-1,21, P=0,79 dengan log-peringkat tes).
Kesimpulan dari tusti tersebut, di antara pasien
dengan penyakit jantung aterosklerotik dan kadar kolesterol LDL kurang dari 70
mg per desiliter (1,81 mmol/L), tidak ada manfaat klinis tambahan dari
penambahan niacin untuk terapi statin selama periode 36-bulan follow-up,
meskipun secara bermakna memberikan perbaikan pada HDL kolesterol HDL dan
trigliserida.
KF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar