Jumat, 25 November 2011

Atorvastatin Sebanding dengan Rosuvastatin Dalam Menghambat Progresivitas Aterosklerosis

Rosuvastatin dan atorvastatin dosis tinggi secara efektif menghambat progresifitas aterosklerosis koroner secara bermakna. Kesimpulan ini merupakan hasil penelitian SATURN (Study of Coronary Atheroma by InTravascular Ultrasound: Effect of Rosuvastatin Versus AtorvastatiN) yang dilakukan oleh Dr. Stephen Nicholls dan rekan dari Cleveland Clinic, Ohio, Amerika Serikat. Hasil penelitian disampaikan pada pertemuan tahunan AHA 2011 (American Heart Association) yang berlangsung di Orlando, Amerika Serikat. Hasil penelitian ini juga telah dipublikasikan secara online dalam NEJM tanggal 15 November 2011.
Dalam pertemuan AHA tersebut, Dr. Stephen Nicholls menyatakan bahwa terapi menggunakan rosuvastatin 40 mg memang menghasilkan penurunan kadar LDL yang lebih besar dibandingkan dengan atorvastatin 40 mg, namun efek kedua terapi tersebut terhadap PAV (percent atheroma volume) koroner yang diukur menggunakana IVUS (intravascular ultrasound) tidak berbeda bermakna.
Penelitian SATURN dimulai pada tahun 2008, dan merupakan penelitian acak, tersamar ganda yang dirancang untuk mengetahui efektifitas dosis tinggi rosuvastatin dan atorvastatin dalam hal regresi aterosklerosis koroner, dengan melibatkan 1385 pasien dengan PJK (penyakit jantung koroner). Endpoin primer penelitian ini adalah perubahan PAV (percent atheroma volume) sebesar ≥40 mm pada arteri koroner dibandingkan dengan baseline. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan IVUS. Endpoin sekunder dengan pengukuran IVUS ini adalah perubahan TAV (total atheroma volume) arteri koroner dibandingkan dengan baseline. Penelitian ini berlangsung selama 2 tahun.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terapi menggunakan rosuvastatin dan atorvastatin menurunkan kadar LDL, dan meningkatkan kadar HDL hingga kadar yang dapat diterima sebagai pencegahan primer. Sedangkan untuk penurunan PAV tidak ada perbedaan yang bermakna antara terapi rosuvastatin dengan atorvastatin.

Endpoin primer memperlihatkan bahwa PAV menurun 0,99% pada pasien yang diterapi dengan atorvastatin dan 1,22% pada pasien yang diterapi dengan rosuvastatin, yang berarti tidak ada perbedaan yang bermakna. Jumlah pasien yang memenuhi endpoin primer adalah 68,5% untuk kelompok rosuvastatin dan 63,2% untuk kelompok atorvastatin. Para ahli menambahkan bahwa profil efek samping dengan pemberian statin dosis tinggi cukup baik. Pada kelompok atorvastatin terpantau adanya peningkatan kadar enzim alanin aminotransferase sebesar 2,0% vs 0,7% pada kelompok rosuvastatin (p=0,04). Selain itu juga dilaporkan kejadian proteinuria yang lebih tinggi pada kelompok terapi rosuvastatin dibandingkan dengan kelompok atorvastatin (3,8% vs 1,7%, p=0,2). Secara keseluruhan kadar hemoglobin terglikasi tidak mengalami perubahan pada kedua kelompok penelitian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar