Selasa, 28 Juni 2011

Diet Rendah Energi, Mungkin Membantu Pasien dengan "Obstructive Sleep Apnea"

Kalbe.co.id - Diet sangat rendah energi akan membantu memperbaiki "obstructive sleep apnea" pada pria dengan obesitas, dengan manfaat dipertahankan sampai satu tahun dan sebanding dengan penurunan berat badan serta tingkat keparahan awal, hal ini menurut hasil studi dari dari satu pusat penelitian, prospektif, observasional yang dipublikasikan secara online pada British Medical Journal pada bulan Juni tahun 2011 ini.

Pasien-pasien dengan "obstructive sleep apnea" diperkirakan 60-70% disertai kelebihan berat badan atau obesitas, hal ini disampaikan Johansson, PhD., dan rekan di Unit Obesitas, Departemen Kedokteran di Institut Karolinska di Stockholm, Swedia. Mengingat adanya korelasi yang erat antara "obstructive sleep apnea" dengan obesitas, maka penurunan berat badan telah dianjurkan sebagai pilihan pengobatan utama pada pasien "obstructive sleep apnea" dengan obesitas.
Studi diet rendah energi ini melibatkan sebanyak 63 sukarelawan laki-laki dengan indeks massa tubuh 30-40 kg/m2 yang disertai dengan "obstructive sleep apnea" dengan derajat sedang sampai berat. Selanjutnya sukarelawan tersebut melakukan diet sangat rendah energi dalam kurun waktu 1 tahun, dan untukpasien subyek dengan derajat "obstructive sleep apnea" yang berat (indeks apnea-Hypopnea minimal 15 kejadian/jam) maka diberikan "continuous positive airway pressure".
Perbaikan dari indeks apnea-Hipopnea lebih besar pada pasien dengan "obstructive sleep apnea" yang parah pada awal (25 peristiwa/jam) dibadingkan pasien dengan derajat sedang (7 kejadian/jam). setelah kurun waktu 1 tahun, continuous positive airway pressure tidak lagi diperlukan pada 30 dari 63 pasien (48%), dan 6 pasien (10%) terjadi total remisi obstructive sleep apnea, yang didefinisikan sebagai kondisi dimana indeks apnea-hypopnea kurang dari 5 kejadian/jam.

http://www.kalbe.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar